Launching Yayasan Walibarokah Kota Kediri

Kediri, (14/01/11) bertepatan dengan hari Jumat bertempat di Gedung Walibarokah Pondok Pesantren Burengan Banjaran Kediri digelar acara Lunching Yayasan Walibarokah serta Silaturrohim Paguyuban Antar Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan se Kota Kediri.

Yayasan ini dalam perjalanannya menaungi kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Burengan Banjaran Kediri yang selanjutnya disebut Pondok Pesantren Walibarokah Kediri.

Acara ini berbarengan dengan pertemuan rutin setiap bulan Tokoh-Tokoh antar umat beragama yang terwadahi dalam Paguyuban Antar Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan (PAUB dan PK) Beserta Muspida dan Masyarakat Kota Kediri yang giliran pada bulan Januari ini bertempat di Pondok Pesantren Walibarokah Kediri.

Hadir dalam acara tersebut Tokoh-Tokoh Antar Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan se Kota Kediri, Walikota Kediri, Kapolres Kediri Kota, Dandim, Danyon, Dan Brimob, Dan Brigiv Kediri serta seorang tamu dari Medan Sumatera Utara Dr. KH. Ali Akbar

Secara simbolis Launching atau Peresmian Yayasan Walibarokah Kota Kediri dilaksanakan dengan pemencetan tombol tanda diresmikannya Yayasan oleh KH. Imam Yahya Mahrus dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dan KH. Drs. Anwar Iskandar dari Pondok Pesantren Jamsaren Kota Kediri.

Pimpinan Pondok Pesantren Walibarokah Drs. H. Sunarto, M.Si mengatakan dalam sambutannya sebagai tuan rumah dalam acara tersebut, “Bahwa pada hakekatnya acara Silaturrohim PAUB dan PK ini adalah bentuk komitmen untuk mewujudkan kerukunan diantara kita agar terwujudnya Kota Kediri yang kondusif”.

Sedangkan KH. Drs. Anwar Iskandar dalam sambutannya sebagai Dewan Penasehat PAUB dan PK Kota Kediri mengatakan, “Bahwa diantara kita tidak ada minoritas tidak ada mayoritas. Yang Terpenting kita adalah satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Dalam hidup yang berbagai-bagai ini yang terpenting adalah saling toleransi. Karena esensi semua agama adalah mengajarkan rahmat saling menyayangi bukan saling menyakiti, memusuhi, mendolimi. Hidup damai itu kebutuhan kita sebagaimana makan dan minum. Mana bisa kita membangun suatu bangsa kalau kita berantem terus tidak ada kerukunan diantara kita. Disinilah perlunya toleransi dalam mewujudkan semuanya ini. (gB)

Leave a Reply

Your email address will not be published.