Pembinaan Generasi Muda Sebagai Generus Bangsa

Oleh: Ir. Amat Sarjono (Ketua DPD LDII Kab. Lahat)

Sudah menjadi sunatullah bahwa manusia yang diciptakan oleh Allah sebagai kholifah di bumi ini akan selalu silih berganti dari generasi ke generasi. Proses alih genearasi ini berjalan terus secara alamiah sesuai dengan mekanismenya.

Firman Allah: “Kemudian kami jadikan kalian (umat Muhammad) sebagai generasi pengganti di bumi ini, setelah mereka (umat terdahulu), agar kami melihat bagaimana kalian berbuat” (QS: Yunus;14)

 Perjuangan generasi penerus menyongsong era globalisasi, tentu tantangannya akan semakin berat, karena semakin ke depan, teknologi  semakin canggih dan moral manusia semakin rendah, diterangkan dalam Hadits yang artinya:’Tidak datang kepada kamu sekalian suatu tahun, kecuali tahun yang sesudahnya akan lebih jelek dari pada tahun sebelumnya” (HR. At-Tobroni)

Namun pada kenyataannya, tantangan yang dihadapi oleh generasi penerus akan semakin berat, karena semakin kedepan, teknologi  semakin canggih dan moral manusia semakin rendah. Diterangkan dalam sebuah hadits yang artinya:’Tidak datang kepada kamu sekalian suatu tahun, kecuali tahun yang sesudahnya akan lebih jelek dari pada tahun sebelumnya” (HR. At-Tobroni)

Betapa pentingnya pembinaan generasi muda yang kita lakukan saat ini, sebagai upaya mempersiapkan generasi mendatang yang handal sebagai pemimpin bangsa. “Yang dimaksud pembinaan generasi muda adalah suatu pembinaan yang terencana dan berkesinambungan sesuai dengan tuntunan agama Islam (AlQuran dan Hadits) untuk mempersiapkan generasi penerus yang handal berakhlaqul karimah, berilmu dan mandiri yang pada gilirannya nanti mampu menerima dan meneruskan estafet perjuangan dan kepemimpinan bangsa yang lebih baik”.

Untuk mendukung tercapainya tiga target keberhasilan generasi muda tersebut  perlu kerja sama yang baik antara:

  1.  Orang tua,
  2. Ustad/Ustadzah
  3. Urofa’ (Pengurus lingkungan/masyarakat/komunitas)
  4. Umaro’
  5. Ahli pendidik/Psykolog.

Rumusan tersebut baru berupa konsep yang bersifat das solen (Belanda: suatu yang diharapkan/seharusnya), belum merupakan jaminan yang secara otomatis akan terwujud dengan sendirinya, tanpa usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapainya. Permasalahan utamanya adalah bagaimana mewujudkan rumusan tersebut menjadi keberhasilan yang nyata.

Oleh karena itu  5 (lima) unsur Pembina generasi muda (Orang tua, ustad/ustadzah, urofa’, umaro’ dan ahli pendidik/psykolog) supaya bekerja sama yang baik untuk membina generasi muda.

Keberhasilan atas suatu target yang ingin dicapai sangatlah dipengaruhi oleh motivasi yang melatar belakanginya, karena didalamnya terkandung kebutuhan dan tujuan yang merupakan diterminan (factor penentu) penting yang mempengaruhi sikap dan perilaku.  Dalam pembinaan generasi muda dengan menempatkan tiga target keberhasilan generasi penerus sebagai kebutuhan sekeligus tujuan, maka akan melahirkan sikap dan perilaku yang lebih bersemangat dan mengarah pada pencapaian tujuan karena didorong oleh suatu kebutuhan. 

Leave a Reply

Your email address will not be published.